UPM FKIP ULM Laksanakan Penolokukuran di 2 Perguruan Tinggi Terkait Akreditasi Internasional

26/04/2024

Tim UPM FKIP ULM didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP ULM, Deasy Arisanty dan Wakil Dekan Bidang Umum dan keuangan FKIP ULM, Dharmono di UGM (doc. UPM FKIP ULM)
Tim UPM FKIP ULM didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP ULM, Deasy Arisanty dan Wakil Dekan Bidang Umum dan keuangan FKIP ULM, Dharmono di UNY (doc. UPM FKIP ULM)

Yogyakarta – Unit Penjamin Mutu (UPM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada Jumat, 26 April 2024 melakukan kegiatan benchmarking (penolokukuran) dalam rangka mempelajari proses penjaminan mutu khususnya yang terkait akreditasi internasional di dua universitas di Yogyakarta yaitu Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dalam kegiatan penolokukuran ini, UPM didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik, Deasy Arisanty dan Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dharmono. Tim UPM yang mengikuti kegiatan ini diantaranya, Ketua UPM, Ananda Setiawan dan anggota tim lainnya: Saiyidah Mahtari, Nurul Hidayati Utami, Sauqina, Tika Puspita Widya Rini, Muhammad Muhaimin, Meliyana Aini, dan Imelda Indah Savitri.

Di UGM, tim diterima oleh Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRS) UGM, Indra Wijaya Kusuma dan tim SPMRS lainnya. Dalam diskusi mengenai akreditasi internasional, tim UPM FKIP ULM didampingi Koodinator Bidang SPMRS, Widya Wasityastuti dan anggotanya, Darmawan. Dalam diskusi diketahui bahwa proses akreditasi di UGM telah lama dilakukan, bahkan sebelum adanya aturan tentang akreditasi internasional di Indonesia. Menurut Widya, yang harus diperhatikan oleh lembaga penjaminan mutu adalah pelaksanaan PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) atau PDCA (Plan-Do-Check-Act) di level Program Studi (PS) dan Fakultas, sehingga pihak Lembaga Akreditasi Internasional dapat diyakinkan dengan proses yang dilakukan lembaga. Yang tidak kalah penting adalah kurikulum harus OBE (Outcame Based Education) yang berorientasi global. UGM juga memberikan keleluasaan bagi pembiayaan akreditasi, serta dapat dianggarkan di level PS maupun di level fakultas. Hal tersebut dapat dilakukan karena UGM adalah Perseroan Terbatas (PT) Perguruan Tinggi Negeri -Berbadan Hukum (PTN-BH).

Sementara itu, di UNY, tim UPM diterima oleh Direktur Direktorat Penjaminan Mutu (DPM) UNY yang juga seorang Guru Besar, Aman; Sekretaris DPM, Endah Retnowati; Kepala Pusat Penjaminan Mutu, Wagiran; Sekretaris Penjaminan Mutu, Firmansyah; Kepala Pusat Sertifikasi Akreditasi, Dwiyanto Djoko Pranowo; dan Sekretaris Pusat Sertifikasi Akreditasi, Dyah S. Ciptaningrum. Dari diskusi dengan DPM UNY, diketahui bahwa UNY telah memiliki beberapa prodi yang telah diakreditasi secara internasional. Menurut mereka, hal yang perlu diupayakan dalam proses akreditasi internasional ini adalah memastikan budaya mutu dapat berjalan dengan baik. Selain itu UNY juga telah menjalankan Audit Mutu Internal (AMI) secara berkala setiap tahun, sehingga pelaksanaan tridarma Perguruan Tinggi di setiap PS dapat terpantau secara berkala.

Menurut Ananda Setiawan, kegiatan penolokukuran ini merupakan agenda penting bagi UPM. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mematangkan persiapan proses akreditasi yang telah dimulai FKIP ULM dalam dua tahun terakhir, khususnya dari sisi penjaminan mutu. “FKIP ULM telah memiliki 20 program studi terakreditasi unggul, dan 1 program studi terakreditasi A, artinya kita telah diakui di level nasional. Saatnya kita berlari untuk pengakuan di tingkat dunia melalui akreditasi internasional,” ujarnya. (admin)

About the Author

You may also like these