Adab Rahayu: SB-14 PS PSP FKIP ULM yang Kembali Tuai Kesuksesan

23/12/2024

Salah Satu Penampilan Mahasiswa PS PSP FKIP ULM pada SB-14 (doc. panitia)

Program Studi (PS) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menghadirkan karya seni spektakuler melalui Sendratasik Berkarya 14 dengan judul Adab Rahayu. Pertunjukan teater yang dipersembahkan mahasiswa angakatan 2021 ini sukses digelar pada Senin, 23/12 di Gedung Kesenian Balairung Sari, Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan mulai pukul 20.00 WITA, dan menjadi bukti nyata kreativitas dan dedikasi mahasiswa dalam dunia seni pertunjukan.

Adab Rahayu, sebuah pertunjukan teater yang memukau, mengangkat cerita tentang konflik keluarga yang menyentuh hati. Cerita ini mengisahkan perbedaan pandangan antara seorang ayah, yang akrab disapa Abah, dan anak perempuannya, Rahayu, mengenai dunia tari dan menari. Konflik ini menggambarkan dinamika hubungan keluarga yang penuh dengan nilai-nilai budaya dan tradisi, sekaligus menunjukkan perjuangan generasi muda dalam memperjuangkan seni dan identitas diri.

Pertunjukan ini merupakan tugas akhir dari mata kuliah Pagelaran Seni PS PSP yang diampu oleh tiga dosen, Muhammad Budi Zakia Sani, Putri Diah Indiyani, dan Novyandi Saputra. Sebagai puncak dari proses pembelajaran, Adab Rahayu berhasil menunjukkan bagaimana mahasiswa mampu mengintegrasikan teori dan praktik seni dalam sebuah karya yang sarat makna.

Mengusung tema besar tentang budaya dan keluarga, Adab Rahayu tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana refleksi bagi penonton. Dengan latar tempat dan waktu yang khas, pertunjukan ini menghadirkan nuansa lokal yang kental, sekaligus menonjolkan aspek estetika tari dan drama yang memukau.

Kehadiran Sendratasik Berkarya 14 ini diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan seni dan budaya, khususnya di Kalimantan Selatan. Selain itu, karya ini menjadi bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia serta pentingnya seni sebagai medium komunikasi antar generasi.

Dwi, selaku Pemimpin Produksi dalam SB-14 ini menyatakan rasa syukurnya atas kesuksesan pertunjukan ini di hadapan ratusan penonton yang hadir. “Pertunjukan seni seperti ini akan menjadi bentuk komunikasi yang lebih halus dalam menyampaikan berbagai persoalan. Seperti kami mengangkat perihal hubungan dan persepsi seni bagi banyak pihak,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Novyandi Saputra, mata kuliah Pagelaran Seni ini adalah bukti bahwa mahasiswa tidak sekedar belajar, namun juga berani melakukan dan bahkan menjual karyanya melalui mekanisme tiket pertunjukan. “Tentunya, kuliah di Pendidikan Seni Pertunjukan selain hal utamanya menjadi guru, mereka juga dimungkinkan memiliki keahlian seni yang mampu menghidupi mereka kedepannya,” jelasnya.

Acara ini mendapat sambutan hangat dari para penonton yang hadir. Dukungan penuh dari pihak kampus, dosen, dan berbagai pihak lainnya turut berperan dalam kesuksesan acara ini. Semoga melalui Adab Rahayu, semangat berkarya mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi dunia seni pertunjukan Indonesia.

(Kontributor Artikel : Novyandi Saputra)

(Admin)