Kontribusi Akademik, Guru Besar PS Pendidikan IPS ULM Menjadi Nasumber di UIN Mataram

07/06/2024

Ersis Warmansyah Abbas di antara penyelenggara dan narasumber Konferensi Internasional APRIPSI (doc. Ersis)
Suasana Kuliah Umum (doc. Ersis)

Banjarmasin – Guru Besar Program Studi (PS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unievrsitas Lambung Mangkurat (ULM) yang juga merupakan Ketua Asosiasi Pengajar Pendidikan IPS Indonesia (APRIPSI), Ersis Warmansyah Abbas diundang sebagai narasumber pada Kuliah Umum (General lecture) di Auditorium Kampus II UIN Mataram pada Jumat, 7 Juni 2024 dengan tema “Powerful Social Studies Learning in the 21st Century”. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangakaian kegiatan Konferensi Internasional APRIPSI yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri Mataram sebai tuan rumah.

Kuliah Umum ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk dosen, guru, mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram, dan mahasiswa Universitas Mataram. Dekan UIN Mataram, Jumarim, memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara. Ia menekankan pentingnya pembelajaran IPS di era globalisasi, di mana siswa harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kuat untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Dalam presentasinya, Ersis menekankan pentingnya pembelajaran IPS yang berdaya di abad ke-21. Menurutnya, IPS bukan hanya tentang mempelajari sejarah dan fakta, tetapi juga harus membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. “IPS di abad ke-21 harus membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Siswa harus mampu berpikir kritis, berkomunikasi efektif, dan bekerja sama untuk memecahkan masalah dan membuat perubahan positif,” ujarnya

Ersis mengusulkan beberapa strategi untuk mencapai pembelajaran IPS yang berdaya, di antaranya, (1) memusatkan pembelajaran pada siswa: Siswa harus didorong menjadi pembelajar aktif dan mandiri, (2) menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif: guru harus mengimplementasikan metode pembelajaran yang menarik dan menantang agar siswa dapat belajar dengan efektif, (3) mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran: Teknologi dapat membantu siswa belajar dengan lebih mudah dan menyenangkan, (4) membangun kolaborasi antara sekolah dan masyarakat: sekolah harus bekerja sama dengan masyarakat untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih luas bagi siswa.

    Ersis juga menekankan peran penting guru dalam mewujudkan pembelajaran IPS yang berdaya. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta terus belajar dan berkembang. “Guru adalah kunci keberhasilan pembelajaran IPS,” kata Prof. Abbas. “Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengajar IPS dengan cara yang efektif dan menarik. Guru juga harus terus belajar dan berkembang agar dapat mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

    General Lecture ini disambut dengan antusiasme oleh para peserta. Mereka mendapatkan banyak inspirasi dan ide baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di sekolah dan universitas. sumber: Radio Sinfoni Mataram dengan penyesuaian.

    (admin)