Menekuni Kembali Disiplin Keilmuan, PS Pendidikan Sejarah Adakan Seminar Nasional

08/06/2024

Foto bersama narasumber, dosen PS Pendidikan Sejarah, mahasiswa, dan tamu undangan bersama Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki (doc. panitia)

Banjarmasin – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Nasional ke-5 Pendidikan Sejarah, Program Studi (PS) Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Historiografi dan Pendidikan Sejarah Indonesia”. Kegiatan diadakan di Hotel Aria Barito pada Sabtu, 8 Juni 2024 mulai pukul 08.00 WITA dan dibuka oleh Dekan FKIP ULM yang juga Guru Besar PS Pendidikan Jasmani FKIP ULM, Sunarno Basuki. Dalam sambutannya, Sunarno Basuki mengingatkan bahwa ke depan, lebih banyak ke tantangan bagi fakultas dan PS. “KIta diminta untuk terus memperbanyak prestasi, peningkatan suasana akademik, peningkatan sarana prasarana,” ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, guru sejarah, perwakilan PS di lingkungan FKIP ULM, dan komunitas pecinta sejarah. Narasumber kegiatan ini adalah Zaenal Arifin Anis, dosen PS Pendidikan Sejarah ULM dan Hamdan Tri Atmaja dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Zaenal Anis menyampaikan materi dengan judul “Historiografi: Kemenduaan dalam Pengertian”, sementara Hamdan Tri Atmaja menyampaikan mengenai “Hegemoni, Habituasi, dan Pedagogik dalam Pendidikan Sejarah.”

Dalam pemaparannya, Zaenal Anis menjelaskan mengenai dua perseteruan dalam Historiografi atau ilmu yang mempelajari penulisan sejarah, yaitu penulisan sejarah yang cenderung pada perspektif politik yang dipraktikkan Ranke pada abad ke-19 dan penulisan sejarah yang cenderung pada perspektif sosial yang dijalankan Eric Hobsbawn dan E.P Thomson di abad berikutnya.

Sementara itu, Hamdan memaparkan pentingnya pedagogi kritis dalam penulisan sejarah yaitu dengan (1) identifikasi topik yang relevan dan kontekstual, (2) analisis sumber-sumber sejarah, (3) fasilitasi diskusi kelas, (4) proyek Kolaboratif dan penelitian, (5) penggunaan multimedia dan teknologi, (6) pengembangan tindakan sosial, (7) evaluasi berbasis proses dan produk, dan (8) refleksi dan kesadaran diri.

Ketua panitia kegiatan, Sriwati menyampaikan bahwa kegiatan konferensi ini merupakan program rutin setiap tahunnya diPS Pendidikan Sejarah. Karena ini merupakan acara puncak dan mendatangkan narasumber dari luar instansi ULM, maka koordinasi terus kami lakukan secara berkala. Terutama koordinasi antarpanitia terkait tugasnya masing-masing. “Dalam rapat rutin yang dilaksanakan setiap minggu, setiap panitia pelaksana akan melaporkan progres pekerjaannya,” ujarnya menjelaskan proses persiapan kegiatan. (admin)