Kuatkan Visi ULM di Bidang Lahan Basah, JPIPS FKIP ULM Gelar Seminar Internasional

05/10/2024

Sesi Foto Bersama (doc. panitia)

Banjarmasin – Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada Sabtu, 04/10 menggelar The 4th ICSSE (International Conference on Social Science Education) 2024 dengan tema “The Role of Communities in Wetland Ecosystem Management to Support Sustainable Development.” Seminar ini dilaksanakan di General Theatre Building ULM mulai pukul 08.30 sampai 16.00 WITA dan dibuka oleh Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki, serta dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari para pengelola Program Studi (PS) di lingkungan JPIPS. Turut berhadir di antara undangan, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA), Syahmani. Peserta yang mengikuti acara ini terdiri dari dosen dan mahasiswa, serta masyarakat umum yang berhadir secara luring, berjumlah sekitar 200 orang.

Dalam pidato sambutannya, Dekan, Sunarno Basuki menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, acara konferensi ini menjadi ajang bertukar pikiran, wawasan dan kontribusi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan khususnya yang terkait dalam ekosistem lahan basah yg memiliki nilai penting. Di Kalimantan Selatan banyak ditemukan lahan gambut dan lahan mangrove yang memiliki potensi besar dalam mitigasi perubahan iklim untuk pembangunan berkelanjutan serta bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana keterlibatan komunitas dalam pengelolaan ekosistem rawa dapat menjadi kunci untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Narsumber utama konferensi ini adalah Guru Besar PS Pendidikan Geografi FKIP ULM sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP ULM, Deasy Arisanty; James Bannett dari Charles Darwin University Australia; Guru Besar Universiti Pendidikan Sultan Idris Malaysia, Mohd .Hairy Ibrahim; Mari Mulyani dari University of Oxford, Inggris; dan Muchammadun dari Universitas Islam Negeri Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Dalam pemaparannya James Bannett menyampaikan pentingnya keterlibatan komunitas lokal dalam pengelolaan lahan basah. “Pengelolaan rawa oleh komunitas lokal tidak hanya meningkatkan keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal dan ketahanan sosial,” ujarnya. Ia juga menyoroti contoh sukses dari beberapa daerah di Asia Tenggara, di mana pendekatan berbasis komunitas telah berhasil memulihkan fungsi ekologis rawa. Sesi pemaparan para narasumber ini kemudian diikuti diskusi yang menunjukkan berbagai tantangan yang dihadapi, termasuk kurangnya kesadaran masyarakat dan ketidakpastian kebijakan. Di akhir diskusi, semua sepakat bahwa pendidikan dan pelatihan untuk masyarakat lokal dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola sumber daya alam.

Menurut Ketua JPIPS, Sidharta Adyatma, konferensi internasional ini merupakan acara rutin tahunan dalam rangka meningkatkan IKU (Indikator Kinerja Utama) di tingkat PS dan juga peningkatan skor Sinta untuk dosen di lingkungan JPIPS. Dengan adanya artikel dosen JPIPS yang akan dimuat prosiding internasional maka skor sinta dosen tentu akan naik. “Dua invited speaker tidak bisa hadir secara luring karena berbarengan kegiatan lain di negeri asal dan ada orang tua yang sakit. Sementara itu ada sekitar 43 paper yang masuk di parrarel session,” tambahnya.

Di akhir seminar, diharapkan akan ada rekomendasi konkret untuk meningkatkan kolaborasi antara pemerintah, NGO, dan masyarakat dalam menjaga dan mengelola ekosistem rawa secara berkelanjutan. Rangkaian kegiatan seminar ini diharapkan dapat memicu aksi nyata yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan komunitas di seluruh dunia. (admin)

Article collaborator: Aditya & Baseran

Sesi Panel Narasumber (doc. panitia)