Dosen FKIP ULM Kembali Mengikuti Sertifikasi MCE pada Batch 4

09-12/12/2024

Foto Bersama (doc. panitia)

Banjarmasin – Enam dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengikuti Pelatihan dan uji sertifikasi Microsoft Certified Educator (MCE) yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ULM. Pelatihan dan sertifikasi ini dilaksanakan di Hotel Harper pada 9-12/12 untuk pelatihan dan uji sertifikasi pada tanggal 16/12. Dosen FKIP ULM yang mengikuti kegiatan ini yaitu Atiek Winarti, Raisa Fadilla, Hendro Yulius Suryo Putro, Rizki Nur Alita, Diani Ayu Pratiwi, dan Zain Ahmad Fauzi.

Kegiatan pelatihan dibuka dengan pemberian materi mengenai pentingnya mengembangkan kemampuan diri baik dalam mengkonstruksi pengetahuan, memecahkan masalah, hingga mengembangkan kemampuan regulasi diri. Materi ini disampaikan oleh Direktur LSP ULM, Suratno. Selanjutnya materi yang lebih teknis disamapikan oleh instruktur MCE yang juga merupakan dosen FKIP ULM yang telah tersertifikasi MCE, diantaranya Ananda Setiawan yang menyampaikan tentang pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran, juga tentang mengembangkan keterampilan komunikasi siswa melalui TI; Novan Alkaf Bahraini Saputra yang menyampaikan materi tentang pemanfaatan Microsoft dalam pembelajaran abad ke-21; Rizky Febriani Putri yang menyampaikan materi tentang mengembangkan keterampilan kolaborasi siswa, serta Muahmmad Andrian yang merupakan laboran sekaligus pemegang sertifikasi MCE yang menyampaikan mengenai pembuatan akun certiport.

Dalam uji sertifikasi yang dilaksanakan pada Senin, 16/12, seluruh peserta pelatihan yang berjumlah 13 orang termasuk 5 dosen FKIP ULM, dinyatakan kompeten. Terkait sertifikasi ini, salah seorang peserta, Atiek Winarti yang juga Guru Besar Prgram Studi (PS) Pendidikan Kimia FKIP ULM, program ini sangat bermanfaat diantaranya karena memberikan pandangan lain mengenai pemanfaatan Microsoft dalam pembelajaran. “Pelatihannya juga menarik, fun. Saya sering ikut pelatihan, tapi pelatihan MCE ini, meski materi yang diberikan cukup sulit, karena suasananya menyenangkan, jadinya terjalani dengan baik,” ujarnya. Untuk ujian sendiri, ia bersyukur bisa melewati itu dengan baik. Diantara hal yang mungkin bisa menjadi catatan perbaikan adalah translasi soal dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang membuat beberapa soal terasa kurang reliable.

Senada dengan itu, Manajer Sertifikasi LSP ULM, Muhammad Rahmattullah menyampaikan pentingnya sertifikasi MCE ini, diantaranya menjadi sarana peningkatan kompetensi dosen, tendik, dan mahasiswa dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran abad ke-21; mendukung Peningkatan IKU (Indikator Kinerja Utama) Universitas; bagian dari persiapan menuju Akreditasi Internasional beberapa PS yang akan diusulkan tahun depan karena gelar dari penerima sertifikat ini adalah penerima sertifikasi internasionalbergelar MCE; dan bagian dari upaya menyiapkan kompetensi mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. “Sertifikatnya pun berlaku seumur hidup. Kami mencatat minat dosen, tendik, dan alumni terus bertambah untuk mengikuti sertifikasi MCE ini,” tambahnya. (admin)