Dosen FKIP ULM Menginisiasi Pembentukan ATL Kalsel

11/05/2024

Pengurus ATL kalsel 2024-2028 bersama ketua ATL, Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti

Banjarmasin – Sejumlah dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyepakati pembentukan Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Kalimantan Selatan (Kalsel). ATL adalah organisasi nirlaba yang berkecimpung di bidang kajian tradisi lisan, dengan fokus utama menangani Warisan Kebudayaan Takbenda di Indonesia. ATL juga berhasil mempertahankan akreditasi internasional United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan bertahan sebagai mitra dalam memelihara warisan budaya tak benda sesuai Konvensi 2003. Sejak pembentukannya pada 1994 silam, ATL Kalimantan Selatan akhirnya dibentuk pada 2024 ini.

Pelantikan pengurus sekaligus seminar nasional yang membicarakan tradisi lisan Kalimantan Selatan dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2024 di Aula Rektorat lantai 1 ULM mulai pukul 13.00-17.00 WITA. Acara ini dibuka oleh Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki. Dalam sambutannya, Sunarno Basuki menyampaikan dukungannya atas pembentukan asosiasi ini mengingat peran vitalnya dalam upaya pelestarian budaya lokal. Menurutnya, karena pengurus sebagian besar adalah dosen dari tiga Program Studi (PS) di lingkungan JPBS yaitu PS Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), PS Pendidikan Bahasa Inggris, dan PS Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) maka ketiga PS diharapkan dapat berkolaborasi dalam mengembangkan asosiasi.

Pengurus ATL Kalsel dilantik langsung oleh Ketua Umum ATL sekaligus dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti. Para pengurus dilantik berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Umum Asosiasi Tradisi Lisan Nomor 8/ATL-P/I/2024 tentang Penetapan Susunan Badan Pengurus Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) Provinsi Kalimantan Selatan Periode 2024-2028. Adapun susunan pengurus ATL Kalsel 2024-2028 dapat dilihat sebagai berikut, Dewan Pembina: Gubernur Kalimantan Selatan, Ketua Asosiasi Tradisi Lisan Pusat, Rektor ULM, Rektor Universitas PGRI Kalimantan, Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin; Dewan penasihat: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Balai Bahasa Kalimantan Selatan, Kepala Taman Budaya Kalimantan Selatan, Kepala Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dekan FKIP ULM;

Dewan Ahli: Prof. Rustam Effendi, Prof. Jumadi, Prof. Fatchul Mu’in, Dr. Taufik Arbain, Dr. Setia Budi, Sirajudin. Pengurus Harian: Ketua: Prof. Rusma Noortyani, Wakil Ketua: Derri Ris Riana, M.Pd., Sekretaris: Ahsani Taqwiem, M.Pd., Wakil Sekretaris: Jamiatul Hamidah, M.Pd., Bendahara: Dr. Titik Wijanarti; Wakil Bendahara: Faradina, M.Pd., Bidang Penelitian dan Pelatihan: Dr. Sainul Hermawan, Dr. Hatmiati, Fahmi Hidayat, M.Pd., Dede Hidayatullah, M.Pd., Nasrullah, M.A., Arum Murdianingsih, M.Pd.; Bidang Publikasi dan Dokumentasi: Budi Kurniawan, S.Sos., Dewi Alfianti, M.Pd., Muhammad Adhitya Hidayat Putra, M.Pd., Akhmad Humaidi, M.Pd., Furkoni; Bidang Pemberdayaan Masyarakat: Dr. Noor Eka Chandra, Dr. Ida Kumalasari, Dr. Nida Mufidah, Dr. Novita Triana, Dr. Noor Cahaya, Muhammad Yunus, M.Pd.; Bidang Festival dan Pertunjukan: Novyandi Saputra, M.Sn., Muhammad Budi Zakia Sani, M.Pd., Sumasno Hadi, M.Phil., Mukhlis Maman. Bidang Pengembangan Usaha dan Ekonomi Kreatif: Dr. Dwi Wahyu Candra Dewi, Novia Winda, M.Pd., Lita Luthfiyanti, M.Pd., Akhmad Syakir, M.Pd., Risa Lisdariani, M.Pd., Aulia Novitasari, M.Pd.

Setelah prosesi pelantikan, acara dilanjutkan dengan seminar yang membicarakan tradisi lisan dengan narasumber Ketua ATL, Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti, dan Sainul Hermawan, pakar tradisi lisan Balamut. Seminar dimoderatori oleh Derri Ris Riana. Dalam pemaparannya, Pudentia banyak menjelaskan mengenai posisi penting ATl dalam pelestarian tradisi lisan Indonesia. “ATL berhasil mempertahankan akreditasi internasional dari Unesco sebagai mitra dalam pelestarian warisan budaya tak benda,” tegasnya. Sementara itu, Sainul Hermawan banyak mengupas mengenai Lamut dan upaya pemertahanannya. “Untuk Lamut Karasmin telah ada sejumlah anak muda yang berkomitmen mempelajari dan mempraktikkannya. Oleh karena itu, pelestarian Lamut optimis dapat dilakukan,” ujarnya.

Ketua Umum ATL Kalsel, Guru Besar PS PBSI FKIP ULM, Rusma Noortyani menyatakan penghargaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Menurutnya, ke depan pengembangan akan dilakukan sesuai program kerja. “Diupayakan enam bulan sekali akan dilaksanakan kegiatan sebagai bentuk pelestarian, pengembangan, dan tentunya ajang promosi tradisi lisan Kalsel. Untuk memperkuat jaringan kami sudah melakukan audiensi dgn berbagai pihak. Alhamdulillah semua mendukung dan akan berkolaborasi dalam kegiatan ATL,” ujarnya.

“ATL Kalsel dimulai dengan inisiasi dari Prof. Rustam. Info dari Beliau, ATL pusat untuk Kalsel telah vakum selama 30 tahun. Kemudian dalam pembentukannya, Prof. Rustam, Prof. Fatchul, dan Prof. Jumadi sebagai Dewan Ahli menentukan pengurus harian. Alhamdulillah saya dipercaya untuk mengemban amanah menjadi Ketua ATL Kalsel. Ini tentu menjadi momen istimewa untuk menatap masa depan dengan harapan, karena kita akan memiliki kesempatan untuk terus memperkuat warisan budaya yang berharga,” tambahnya. Menurutnya, tradisi lisan sendiri sangat erat dengan bidang risetnya selama ini, termasuk karya ilmiah mengenai dindang yang mengantarnya sebagai guru besar merupakan bagian dari tradisi lisan Kalsel.

Selamat kepada para pengurus yang dilantik. Semoga dapat memberikan kontribusi terbaik dalam pelestarian tradisi lisan Kalsel. (admin)