JPBS FKIP ULM Sukses Laksanakan Konferensi Internasional ke-3 ICELLA

06/09/2024

Foto Bersama (dari Kiri ke Kanan: Korprodi S-3 PS PBSI/ Guru Besar PBSI, Jumadi; Sekretaris JPBS, Noor Eka Chandra; Narasumber Mazura Mastura binti Muhammad; Narasumber Willy A. Renandya; Dekan FKIP ULM/ Guru Besar Penjas, Sunarno Basuki; Narasumber Gumawang Jati; Narasumber Muhammad Fazli Taib bin Saerani; Narasumber Djoko Saryono; Kajur JPSB, Noor Cahaya; dan Korprodi S-2 PS PBSI/ Guru Besar PBSI, Rusma Noortyani)
Sambutan Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki pada ICELLA ke-3

Banjarmasin – Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang menaungi 3 Program Studi (PS) yaitu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), PS Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), dan PS Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) kembali menggelar International Conference on English Language, Literature, and Art (ICELLA) untuk ketiga kalinya. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel G’Sign Banjarmasin pada 6 September 2024 mulai pukul 09.00 WITA. Konferensi internasional ini mengangkat tema Maintaining Sustainable Development on Language, Literature, and Art Education in the Era of Technology Revolution.

Kegiatan konferensi dibagi dalam dua sesi yaitu sesi seminar dari narasumber dan sesi presentasi makalah secara pararel luring maupun daring. Peserta seminar berjumlah sekitar 100 orang dan peserta pemakalah berjumlah 263. Acara berlangsung hingga pukul 18.00 WITA.

Acara ini dibuka oleh Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki yang juga merupakan Guru Besar PS Pendidikan Jasmani dan dihadiri oleh undangan diantaranya para Guru Besar PBSI skealigus Koordinator S-2 PS PBSI, Rusma Noortyani dan Koordinator S-3 PS PBSI, Jumadi; sejumlah Koordinator PS (Korprodi) S-1 di lingkungan FKIP ULM; seluruh dosen di lingkungan JPBS FKIP ULM serta para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan umum. Dalam sambutannya, Dekan FKIP ULM menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan skala internasional menjadi salah satu penopang utama IKU 8 terkait akreditasi internasional PS. ia juga berharap agar para peserta dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari para narasumber dengan berbagai disiplin keilmuan bidang bahasa dan seni.

Sejumlah narasumber didaulat untuk memberikan materi pada konferensi ini, diantaranya Willy A. Renandya dari National Institute of Education, Singapura yang menyampaikan materi tentang Critical Thinking; Guru Besar Universitas Negeri Malang, Djoko Saryono yang menyampaikan materi dengan judul “Mencari Tempat dan Peran Humaniora: Tantangan Poshumanisme di Tengah Era Revolusi Sains dan Teknologi”; Mazura Mastura binti Muhammad, Guru Besar Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia yang membicarakan tentang Korpora Bahasa Lisan dan Dialek; Gumawang Jati, dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menjelaskan mengenai pemanfaatan teknologi dalam penelitian bahasa Inggris; serta Muhammad Fazli Taib bin Saerani yang juga merupakan Guru Besar UPSI, menyampaikan materi dengan judul “Menyeimbangkan Tradisi dan Teknologi: Mengelola Keberagaman Budaya dan Pendidikan Tari di Era Digital”.

Salah satu narasumber, Willy A. Renandya menyampaikan pentingnya mengajarkan berpikir kritis pada peserta didik. Diantara penyebab pentingnya hal tersebut diajarkan adalah (1) pendidikan bukanlah tentang mengingat fakta namun memikirkan tentang apa yang tidak diketahui dan bagaimana mengetahui lebih banyak; (2) pendidikan adalah tentang memberdayakan siswa untuk bertanya; tidak sekedar menjawab pertanyaan; (3) pendidikan adalah tentang mendidik siswa untuk menjadi pembelajar mandiri, sehingga mereka dapat mengakses dan belajar dari berbagai sumber termasuk internet; (4) pendidikan adalah tentang mengetahui mana yang benar dan mana yang salah; (5) pendidikan adalah tentang mengajar siswa untuk berpikir lebih jernih dan obyektif; dan (6) pendidikan adalah tentang mengajar siswa untuk menjadi lebih berpikiran terbuka dan toleran. (admin)

Suasana Konferensi ke-3 ICELLA