Mahasiswa FKIP Bawa ULM Menangi Tangkai Lomba Peksiminas 2024

06/09/2024

Risma Liyanti di Antara Para Pemenang Peksiminas 2024 (doc. Humas ULM)

Jakarta – Risma Liyanti, mahasiswa Program Studi (PS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berhasil meraih juara ke-3 pada tangkai lomba penulisan cerpen tingkat nasional Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) yang digelar di Universitas Negeri Jakarta pada 2-6 September 2024. Risma merupakan wakil ULM pada tangkai lomba ini setelah lolos seleksi berjenjang Peksiminas mulai tingkat fakultas, universitas, hingga provinsi.

Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) yang tahun ini digelar untuk ke-17 kalinya merupakan ajang kompetisi seni paling prestisius untuk mahasiswa. Peksiminas merupakan even dua tahunan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sejumlah tangkai lomba dikompetisikan dalam ajang ini, diantaranya lomba menyanyi pop, dangdut, keroncong dan seriosa; lomba lukis, komik strip, dan media kampanye sosial; lomba baca puisi, monolog; lomba fotografi; lomba tari, vokal grup; serta lomba penulisan puisi, cerpen, dan naskah lakon. Pada ajang ini, tiap provinsi mengirimkan delegasi terbaiknya yang merupakan juara pertama pada seleksi tingkat daerah (Peksimida: Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Daerah).

Cerpen Risma berhasil menarik hati Dewan Juri yang merupakan tokoh susastra tingkat nasional yaitu Redaktur Seni Budaya Kompas, Putu Fajar Arcana; Sastrawan Benny Arnas, dan Sastrawan Imam Muhtarom. Menurut Benny Arnas yang dihubungi langsung oleh Humas FKIP ULM, cerpen Risma yang berjudul “Nyanyian Rumput Tetangga” memiliki keunggulan dalam tokoh protagonik-nya yang tidak stereotopikal yaitu seorang nenek yang ternyata punya motif kuat kenapa dia menjadi sosok yang cerewet; pesan moralnya selaras tema, dan penulisan yang rapi. “Kelemahannya, meski karakterisasi-nya tidak stereotipikal, tidak demikian dengan plot. Plotnya stereotipe. Seakan-akan mematikan protagonik akan membuat sebuah prosa tampak sastrawi,” ujarnya bijak.

Sementara itu, Risma mengungkapkan rasa bahagianya. Menurutnya luar biasa karena bisa membawa nama Kalimantan Selatan ke level nasional ” Saya senang dan terharu karena hal yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan bisa saya lakukan. Bahagia bisa bersaing dengan para peserta terbaik di provinsinya. Terima kasih atas dukungan dari semua pihak, terutama pihak fakultas atas support-nya sejak awal dan juga pihak universitas,” ungkapnya antusias.

Koordinator PS PBSI, Ahsani Taqwiem menyebutkan bahwa Risma memang merupakan satu dari sejumlah mahasiswa PS PBSI yang memiliki bakat kepenulisan. PS PBSI sendiri memiliki mata kuliah kepenulisan karya sastra yaitu Menulis Kreatif Sastra yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengeksplorasi dan melatih diri mereka untuk menulis berbagai genre teks sastra, baik puisi, cerpen, maupun naskah drama.

Selamat kepada Risma Liyanti, semoga terus mengukir prestasi dan menjadi inspirasi untuk yang lain. (admin)