Pentas Sendratasik Berkarya ke-12: Heroik dan Estetik

10/02/2023

Banjarmasin – Dengan musik yang padu dan merdu mengkombinasikan alat musik modern dan tradisional, memadukan bunyi gitar elektrik, drum, dan keyboard dengan suling, beduk, kenong, dan salung, pentas berjudul ‘Hasan Basri Tetap Merdeka’ dibuka dengan demikian menarik, dan menjanjikan pertunjukan yang menyenangkan. Ekspektasi penonton tak keliru, selama lebih dari satu jam, pementasan yang mengkolaborasikan tiga bentuk kesenian, drama, tari, dan musik ini hadir dengan gempita, menceritakan perjalanan Hasan Basri, pahlawan nasional Kalimantan Selatan dalam upaya menjaga Banua Banjar di awal masa kemerdekaan agar tetap terikat dengan Indonesia, alih-alih dicaplok kembali oleh belanda melalui NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang bermaksud tetap mengukuhkan niatnya menjajah Indonesia. Meski biasanya disajikan di luar ruangan (outdoor) yang menguatkan kesan kolosal dalam tampilannya, Sendratasik Berkarya ke-12 (SB-12) tahun ini diadakan di dalam ruangan (indoor) di gedung Balairung Sari, Taman Budaya Provinsi Kalimantan Selatan. “Untuk mengantisipasi kemungkinan hujan saat pentas berlangsung karena cuaca tak menentu, kami memilih opsi dalam ruangan,” ungkap Muhammad Budi Zakia Sani, salah satu dosen pembimbing pementasan SB-12. Pementasan ini dilangsungkan Pada Jumat, 10 Februari 2023, pada 14.00-15.30 (pementasan 1) dan pukul 20.30-22.00 (pementasan 2).

Pementasan ini selain menjadi ikon Program Studi (PS) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), ia juga merupakan luaran dari dua mata kuliah yaitu Manajemen Pergelaran Seni yang diikuti mahasiswa angkatan 2020 dengan dosen pengampu Muhammad Najamudin dan Muhammad Budi Zakia Sani, dan mata kuliah Pergelaran Seni yang diikuti mahasiswa angkatan 2019 dengan dosen pengampu Sulisno, Novyandi Saputra, dan Sherly Nurhikmah. Pementasan ini disutradarai Ario Ramadan Ariyadi dengan badan produksi pementasan beranggotakan lebih dari 70 mahasiswa.

Menurut Koordinator PS PSP, Tutung Nurdiana, persiapan SB-12 ini dimulai sejak awal semester ganjil 2022-2023. Tema mengenai Hasan Basri dikonsultasikan mahasiswa pada Koordinator Prodi setelah mereka terinspirasi pasca mengisi pementasan kolosal peringatan hari 5 November 2023 oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat. “Mereka kemudian terinspirasi untuk mengangkat cerita kepahlawanan.” jelas Tutung. “Setelah tema ditentukan, mereka melakukan riset, membuat skenario, aransemen musik, dan koreografi tari di bawah bimbingan dosen pengampu,” tambahnya.

Pasca dipublikasikan, Tutung mengungkapkan meriahnya sambutan khalayak terhadap rencana pementasan SB-12 ini. Pembelian tiket pra pementasan sangat bagus. “Kami harus mengadakan pementasan dua kali disebabkan kapasitas tempat yang tidak memadai sementara penonton yang telah memesan tiket demikian banyak.” Sebagai respon, Tutung menginformasikan bahwa badan produksi BS-12 telah diminta oleh Wakil Bupati Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Syamsuri Arsyad yang hadir menonton pementasan untuk mementaskan Hasan Basri Tetap Merdeka ini pada bulan Mei 2023 di Kandangan. “Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Hasan Basri pada 17 Mei 1949 kan dilakukan di Kandangan, sehingga pementasan ini menjadi diminta untuk dipentaskan di sana,” tambah Tutung. (admin)