PS Pendidikan Sosiologi FKIP ULM Gelar Kuliah Umum Bersama Guru Besar UMM

23/09/2024

Sesi Foto Bersama (doc. Umar)

Banjarmasin – Program Studi (PS) Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menggelar kegiatan akademik Kuliah Umum pada 23 September 2024. Kuliah Umum dengan tema “Transformasi Digital Dalam Pendidikan : Implikasi Sosial dan Tantangan Bagi Sistem Pendidikan” ini dilaksanakan di Lecture Theatre Student Activity Centre (SAC) ULM pukul 08.30-12.00 WITA. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), Sidharta Adyatma dan dihadiri dosen serta mahasiswa di lingkungan PS Pendidikan Sosiologi FKIP ULM. Narsumber dalam kuliah umum ini adalah Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makasar (UMM), Nursalam.

Sesi Kuliah Umum (doc. Umar)

Dalam sambutan pembukaannya, Sidharta mengingatkan bahwa perubahan yang terjadi di era digital tidak hanya mempengaruhi cara kita belajar dan mengajar, tetapi juga cara kita belajar dan berinteraksi. Menurutnya, transformasi digital telah membuka pintu bagi berbagai inovasi. Teknologi informasi dan komunikasi kini menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Kita melihat kemunculan platform pembelajaran daring, aplikasi edukasi, dan sumber daya digital yang memperkaya pengalaman belajar. ia berpesan agar menjadikan transformasi digital sebagai langkah menuju pendidikan yang lebih inklusif, relevan, dan berkualitas. “Bersama, kita dapat membentuk masa depan pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Nursalam menyampaikan sejumlah implikasi sosial drai tranformasi digital dalam dunia pendidikan, diantaranya: terjembataninya akses dan kesetaraan, terfasilitasinya komunikasi dan kolaborasi, tuntutan pada peserta didik agar memiliki keterampilan digital, dan dihadapkannya semua pihak pada budaya digital. Nursalam juga menyampaikan mengenai strategi dalam mengimplementasikan transfomasi digital yang efektif di sekolah, diantaranya: perencanaan yang matang dan komprehensif, pengembangan infrastruktur, pengembangan kapasitas guru, kolaborasi dan dukungan dari berbagai mitra, serta adanya evaluasi dan pemantauan (quality assurance). (admin)