29-31/08/2024
Kabupaten Banjar – Program Studi (PS) Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada Kamis-Sabtu, 29-31 Agustus 2024 mengadakan kegiatan Pengimbasan Penguji UKPPPG (Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru) untuk Periode 2 Tahun 2024. Kegiatan ini dibagi ke dalam dua sesi yaitu pertemuan tatap muka pleno seluruh peserta pada 29/08 di Sky Convention Center, Kabupaten Banjar mulai pukul 09.00-15.00 WITA dan pertemuan daring pada 30-31/08 melalui konferensi zoom berdasarkan kelompok jenjang guru tertentu PPG yang akan diuji, SMK dan SMP/SMA.
Acara dibuka oleh Dekan FKIP ULM, Sunarno Basuki dan dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Deasy Arisanty; Ketua PS PPG, Hidayah Anshori; undangan; fasilitator; serta 158 peserta pengimbasan yang merupakan dosen di lingkungan FKIP ULM dan para guru di Kalimantan Selatan. Dalam sambutannya, Sunarno Basuki menyampaikan pentingnya peran LPTK dan para penguji dalam upaya mensertifikasi guru. Ada 1.699.688 guru dalam jabatan yang kini disebut guru tertentu yang belum disertifikasi sehingga tuntutan pada LPTK terkait sertifikasi guru ini sangat besar. Data menunjukkan kebutuhan guru masih demikian besar hingga mencapai angka 2.443.259, sementara guru yang tersedia di kisaran 2.370.128 yang terdiri dari guru dalam jabatan, sarjana pendidikan, dan lulusan PPG prajabatan.
Sementara itu, menurut Hidayah Anshori, pengimbasan ini sangat penting karena menjadi gerbang kesahihan sebagai penguji UKPPPG. Menurutnya, berbeda dari skema tahun sebelumnya di mana para dosen dan guru PPG diminta mengajar, menjadi fasilitator, dan menguji, tahun ini fokus mereka hanyalah menguji. Perbedaannya adalah yang diuji jauh lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Pada sesi tatap muka ini, selain pengarahan, peserta juga diminta mengikuti pre-test.
Pada sesi daring, para peserta diminta untuk berlatih menilai 3 dokumen yang masing-masing terdiri dari dokumen perangkat pembelajaran, video mengajar (microteaching), dan dokumen studi kasus. Pada sesi diskusi yang difasilitasi oleh fasilitator, peserta juga diarahkan untuk menilai wawancara dan mengisi post-test. (admin)
