Fokus pada Kekhasan Bidang Ilmu, Dua Proposal Ormawa FKIP Lolos Seleksi PPK Kemdikbudristek

17/06/2023

Dokumentasi Sosialisasi Awal PPK Ormawa 2023

Banjarmasin – Melalui surat edaran nomor 2379/E2/DT.01.01/2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengumumkan 608 subproposal organisasi mahasiswa (ormawa) dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang lolos seleksi pendanaan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa tahun 2023. Dalam pengumuman tersebut, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menduduki peringkat 4 penerima pendanaan terbanyak dari seluruh perguruan tinggi bersama 3 perguruan tinggi lainnya. 10 ormawa ULM berhasil mendapatkan pendanaan, 2 diantaranya berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mereka adalah Himpunan Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa Inggris dan Hima Pendidikan Jasmani (Penjas).

Terkait proses pembimbingan 2 subproposal dari 2 ormawa ini, Jumariati, salah satu anggota tim pembina menyampaikan, pendampingan dilakukan sejak awal yaitu bulan Februari 2023 dan menghasilkan 7 subproposal yang kemudian diseleksi di tingkat universitas. Di tingkat universitas yang lulus subproposal adalah Hima Pendidikan Bahasa Inggris, Hima Pendidikan Jasmani dan Forum Inovasi Mahasiswa (FIM) dengan catatan perbaikan. Setelahnya, dilakukan pendampingan kembali dalam merevisi subproposal secara luring dan daring sebanyak tiga kali pertemuan dan dikirim ke panitia pusat. Pada seleksi tingkat nasional, lulus 2 subproposal yaitu Hima pendidikan Bahasa Inggris dan Hima Penjas. Tim pembina tingkat fakultas sendiri terdiri dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dwi Atmono; Ketua Unit Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Jumariati, dan Muhammad Rahmatullah.

“Mereka harus presentasi di hadapan penguji pusat via daring. Pendampingan kami lakukan kembali lebih intensif karena deadline dari panitia mepet sekali dengan fokus pada menyiapkan tayangan salindia pada 29 April 2023 selama sehari penuh. Kemudian 1 Mei 2023 dilanjutkan lagi pendampingan berupa latihan presentasi, tindak tutur dan etika dalam pertemuan zoom. Alhamdulillah akhirnya dinyatakan lolos,” ujar Jumariati.

Hima Penjas yang dibimbing oleh dosen Eka Purnama Indah dan Lazuardy Akbar Fauzan mengajukan subproposal dengan judul Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Unggulan Loncat Indah Berbasis Kearifan Lokal untuk Mewujudkan Kelurahan Teluk Dalam sebagai Desa Olahraga. Menurut salah satu anggota tim, Muhammad Alitya Putra, program dari Hima Penjas ini berbentuk pembinaan atlet loncat indah dengan berbasis kearifan lokal. “Kami memilih Desa Teluk Dalam sebagai desa sasaran karena di sana para warga sering beraktivitas di sungai seperti mencuci dan lain lain. Anak anak sering berenang, dan melompat dari ketinggian. Olahraga loncat indah memerlukan keberanian yang tinggi, maka dari itu kami memilih desa Teluk Dalam sebagai sasaran karena aktivitas warga dan anak anak yang sering beraktivitas di air,” papar Alitya.

terkait lolos seleksinya subproposal Hima Penjas ini, para pembimbing merasa bersyukur. “Kami merasa bangga atas capaian ini,” ujar Eka. Sementara itu, menurut Lazuardy, hal ini merupakan tantangan baru karena sebelumnya Hima tidak pernah mengikuti program kompetisi hibah pengabdian masyarakat dari kementerian. “Kami tertantang karena banyak stigma negatif bahwa mahasiswa olahraga hanya bisa menggunakan otot saja,” ujarnya. terkait proses kerja tim, ia melihat bahwa mereka telah bekerja dengan baik, bertanggungjawab, dan rutin berdiskusi walaupun disibukkan dengan jadwal latihan olahraga.

Di lain pihak, Hima Pendidikan Bahasa Inggris mengangkat judul subproposal, Pemberdayaan Masyarakat Desa Karang Indah dengan Inovasi Kampung Inggris sebagai Tourist Attraction. Menurut ketua tim, Ahmad Fajar, tim nantinya akan mengabdi memberdayakan Kampung Inggris di daerah Mandastana untuk mendatangkan pengunjung sebagai daerah pariwisata. “Kami sebenarnya agak kurang berharap karena waktu pembuatan proposal sangat sedikit, tapi kami senang bisa memperluas kemampuan berbahasa Inggris orang-orang,” ungkap Fajar.

Sementara itu, pembimbing penyusunan subproposal, Nasrullah menyampaikan, tim bekerja sangat keras untuk merampungkan proposal PKK dalam waktu singkat. Di saat bersamaan tim juga melakukan peninjauan lokasi yang akan menjadi tempat pengabdian yakni Desa Karang Indah, Mandastana, Barito Kuala. “Berlandaskan pengamatan yang aktual, tim Hima lebih diuntungkan dalam memperkaya konsep dan merampungkan proposal tepat waktu. Meski demikian, kendala yang dihadapi masih tetap ada yakni adanya keraguan apakah konsep yang diusung dan wacana yang dikembangkan sudah sesuai harapan dari reviewer ditingkat universitas dan terlebih di tingkat Nasional. Dengan meyakinkan diri antar tim HIMA, ‘show must go on’. Apapun yang terjadi ide harus tetap dituangkan dengan terus menjalin diskusi dengan pembimbing dan tim MBKM serta PKK ormawa fakultas,” paparnya.

Selamat kepada kedua tim, para pembimbing, tim pembina tingkat fakultas, serta seluruh pihak yang terlibat dan tidak terlibat namun ikut mengapresiasi keberhasilan ini. Semoga menjadi inspirasi untuk tahun-tahun berikutnya. (admin)

Alitya Putra Maulidan, Anggota Tim Subproposal PPK Ormawa 2023 Hima Penjas FKIP ULM (doc. Alitya)
Anggota Tim Subproposal PPK Ormawa 2023, Hima Pendidikan Bahasa Inggris FKIP ULM

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these