Penyelenggaraan Pelatihan BIPA oleh JPBS FKIP ULM

26/05/2023

Foto Bersama Wakil Dekan Bidang Akademik FKIP ULM, Atiek Winarti; Ketua JPBS FKIP ULM, Jumariati, narasumber pelatihan, undangan, panitia, dan peserta pelatihan. (doc. panitia)

Banjarmasin – Jumat, 26 Mei 2023, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengadakan kegiatan Pelatihan BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) dengan tema Pengembangan Program BIPA dalam Skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan diadakan di Smart Classroom Unit MBKM FKIP ULM mulai pukul 08.30 – 15.30 WITA.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Atiek Winarti dan dihadiri oleh peserta dosen dan mahasiswa di lingkungan JPBS FKIP ULM serta pengurus asosiasi dan penggerak BIPA, diantaranya Ketua APPBIPA (Asosiasi Pengajar dan Penggiat Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) Kalimantan Selatan, Jamal Syarif dan pegiat BIPA lainnya dari Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Banjarmasin, Universitas Islam Kalimantan (Uniska), dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB). Total peserta yang diundang berjumlah 30 orang.

Kegiatan yang diketuai oleh Mohammad Yamin dari PS Pendidikan Bahasa Inggris dan Ahsani Taqwiem dari PS Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) sebagai sekretaris ini menghadirkan narasumber Rojab Siti Rodiyah dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Menurut Rodiyah, dalam konteks MBKM, pembelajaran BIPA perlu memperhatikan sejumlah konsep pembelajaran.

Konsep pembelajaran itu adalah, (1) pembelajaran berdiferensiasi, yaitu menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik sebagai individu; pembelajaran yang memberi keleluasaan dan mampu mengakomodir kebutuhan peserta didik untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta didik yang berbeda-beda, (2) pendekatan translanguaging, pendekatan yang memungkinkan penggunaan bahasa target (Bahasa Indonesia) dan bahasa asal peserta didik dalam proses pembelajaran. Mengakui keragaman bahasa peserta didik dan memanfaatkannya sebagai sumber daya untuk memahami dan menggunakan Bahasa target, (3) metode scaffolding, metode mengajar dengan jalan memberikan dukungan terstruktur kepada peserta didik, dengan menyesuaikan tingkat dukungan guru agar sesuai dengan potensi kognitif peserta didik, dan (4) kesadaran interkultural yaitu kemampuan untuk memahami budaya sendiri dan budaya orang lain dan kemampuan menghargai perbedaan antar budaya. (admin)

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these